BELITONGEKSPRES.COM - Performa cemerlang pemain sayap muda Barcelona, Lamine Yamal, berhasil membuat pelatih timnas Spanyol, Luis de la Fuente, terkesan. Bagi De la Fuente, Lamine bukan sekadar pemain biasa dia meyakini bahwa Yamal telah dianugerahi bakat spesial yang luar biasa, seakan "disentuh oleh tongkat sihir Tuhan." Pandangan ini menggarisbawahi betapa besarnya potensi pemain yang masih berusia 17 tahun tersebut.
Meski demikian, De la Fuente memberikan peringatan tegas kepada Lamine. Menurutnya, meskipun Yamal memiliki bakat yang sangat besar, dia tetap perlu mengasah kedewasaan dan tanggung jawab dalam bermain.
De la Fuente menyatakan bahwa meskipun ada pemain muda yang mampu mengatasi tekanan di usia yang begitu muda, ada juga yang rentan tergelincir jika mereka terburu-buru menginginkan terlalu banyak terlalu cepat.
Lamine Yamal telah mencuri perhatian dunia sepak bola dalam kurun waktu setahun terakhir. Bersama Barcelona dan timnas Spanyol, namanya terus menanjak, dan dia kini dianggap sebagai salah satu bintang terbesar dalam olahraga ini, meskipun usianya masih sangat muda.
BACA JUGA:Dengan Nilai Rp69,53 Miliar, Kevin Diks Jadi Pemain Termahal di Skuad Garuda
BACA JUGA:Timnas Indonesia Mulai Latihan Perdana di China Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
Salah satu momen puncak dalam kariernya sejauh ini adalah perannya yang krusial dalam membantu Spanyol meraih gelar juara Euro 2024, prestasi yang jarang sekali diraih oleh pemain seusianya.
Namun, Barcelona tampaknya menyadari betul betapa berharganya Yamal. Klub Catalan itu kabarnya telah menolak tawaran fantastis senilai 250 juta euro dari Paris Saint-Germain (PSG) yang ingin memboyong Yamal. Jumlah tersebut mencerminkan betapa pentingnya Yamal bagi masa depan Barcelona.
Di musim ini saja, Lamine Yamal sudah mencetak lima gol dan memberikan lima assist untuk Barcelona di berbagai kompetisi. Bakatnya yang luar biasa membuat pelatih timnas Spanyol, De la Fuente, kagum, bahkan menyebutnya sebagai pemain yang "benar-benar berbeda" dari yang lain.
Meskipun memuji Yamal, De la Fuente tetap menekankan pentingnya pengendalian diri bagi pemain muda seperti dia. Ia mengingatkan bahwa pemain-pemain yang terlalu cepat naik daun sering kali menghadapi tekanan yang sangat besar.
BACA JUGA:Media Belanda Soroti Kemenangan Indonesia yang 'Dirampok' Wasit dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026
BACA JUGA:Kalahkan Zhang Yi Man, Gregoria Berhasil Melaju ke Perempat Final Arctic Open 2024
"Anda harus mengontrol apakah Anda bermain dengan baik, dan mengelola ribuan detail lain yang sangat penting dalam sepak bola," ujar De la Fuente, menegaskan bahwa perjalanan karier pemain muda seperti Yamal harus ditempuh dengan bijaksana.
Peringatan De la Fuente ini juga terinspirasi dari pengalaman yang dialami oleh Gavi, rekan setim Yamal di Barcelona. Gavi, yang juga merupakan pemain muda berbakat, pernah mengalami cedera serius yang membuatnya absen selama hampir setahun.
De la Fuente mengatakan bahwa Gavi, dalam upayanya untuk bersinar di panggung internasional, memaksakan diri terlalu keras hingga akhirnya mengalami cedera jangka panjang. Gavi kini sedang menjalani pemulihan, dan kemajuannya dalam latihan digambarkan sangat positif.