Kurikulum Merdeka Ajak Orang Tua Lebih Dekat dengan Anak

Senin 23 Sep 2024 - 21:17 WIB
Oleh: Chairul Rohman

Kegiatan membaca buku bersama antara orang dengan anak, sejalan dengan pembelajaran di Kurikulum Merdeka, yang melibatkan peran orang tua dalam membekali mereka dengan kemampuan literasi dan numerasi dari rumah, sekaligus membuka peluang bagi anak untuk bereksplorasi dan menemukan minat serta bakatnya.

Kurikulum Merdeka memberikan peluang luas bagi anak untuk belajar dan bereksplorasi sesuai dengan minat, bakat, dan karakteristik mereka. Dengan demikian, diharapkan anak dapat menemukan peran mereka di masa depan dan menjadi bermanfaat bagi lingkungan sekitar.

Kemampuan literasi dan numerasi merupakan aspek penting yang mendukung pembelajaran. Orang tua dapat berperan dalam menanamkan motivasi belajar serta semangat literasi dan numerasi pada anak sejak dini di rumah.

Selain kemampuan kognitif, penanaman pendidikan karakter sejak dini bagi anak juga sangat penting. Hal ini terlihat dalam karya Maya Rahmatina berjudul "Aku Sayang Binatang". Maya, yang merupakan orang tua dari Nur Mecca Medina, siswi TK Husna School di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, menampilkan kegembiraan dirinya dan sang anak saat memberi makan seekor kucing.

BACA JUGA:Zaken Kabinet dalam Mewujudkan Pemerintahan Adil dan Transparan

Kegiatan memberi makan bersama dengan anak itu adalah sesuatu yang ringan, namun memiliki dampak yang positif bagi pengembangan karakter anak.

Menunjukkan sikap kasih sayang pada binantang, seperti kucing, dapat membawa dampak positif. Kegiatan itu akan membiasakan anak untuk memberi dan peduli pada makhluk lain. Dengan demikian, orang tua juga bisa menumbuhkan jiwa sosial pada anak.

Aktivitas yang dilakukan Maya bersama anaknya merupakan bentuk peran orang tua dalam pendidikan anak, khususnya dalam menanamkan pendidikan karakter, sesuai dengan Kurikulum Merdeka.

Bagi Maya, Kurikulum Merdeka itu menghadirkan suasana menyenangkan dan sikap lebih ramah kepada anak. Dengan demikian, menanamkan sikap disiplin pada anak tidak dengan memekasa, melainkan dengan cara-cara yang menyenangkan karena anak tidak merasa terpaksa untuk melakukan sesuatu yang di dalamnya mengandung makna edukasi.

Karya-karya yang tersaji dalam "Potret Cerita Kurikulum Merdeka 2024" menunjukkan praktik baik yang nyata tentang bagaimana orang tua dapat berperan langsung dalam meningkatkan kemampuan belajar anak-anak mereka.

BACA JUGA:Pengaplikasian Teori Segitiga Cinta Dalam Meningkatkan Semangat Belajar Anak SMA

Melalui berbagai kegiatan kreatif dan edukatif, karya-karya ini menginspirasi orang tua lainnya untuk terlibat aktif dalam proses pendidikan, memperkuat hubungan dengan anak, serta menanamkan nilai-nilai positif yang mendukung perkembangan kognitif dan karakter anak sesuai dengan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka.

Pameran yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang mengisahkan keterlibatan orang tua dalam mengasuh anak ini dapat dilihat di situs https://feskurmer.kemdikbud.go.id/. (ant)

Oleh Chairul Rohman

Kategori :