Inilah patung Katolik dengan rasa Protestan. Orang Indonesia selalu punya jalan untuk akomodatif.
Sudung sendiri Katolik. Kini Sudung berlanjut mengabdi di kampung halaman: merawat Hutan Tele. Itulah hutan yang berperan penting menjadi penyangga air danau Toba. Sudung tidak mau Hutan Tele rusak.
Setelah diresmikan oleh Sri Paus patung Yesus itu akan diresmikan lagi oleh Presiden Jokowi. Minggu depan. Langsung di lokasinya di Sibeabea.
Sebelum berbincang dengan Daulat, saya pikir lokasinya tidak terlalu jauh dari Silangit. Ternyata masih 2,5 jam. Seandainya jalan tol dari Medan sudah sampai Toba pun masih harus menyeberang ke Ambarita.
Adakah ide agar patung tertinggi di dunia itu tidak terasa terlalu jauh? Tarif masuknya memang hanya Rp 5.000/orang tapi siapa mau ke sana?
Sudah waktunya ada bandara di dekat-dekat Humbang Hasundutan. Atau jalan Silangit ke Humbang diperlebar: agar jarak itu bisa ditempuh hanya satu jam.
Toba itu indah nian alamnya, sejuk sekali suhu udaranya, sejuk sepanjang masa, tapi masih saja jauh di mata. Pun setelah ada yang tertinggi di dunia. (Dahlan Iskan)