BACA JUGA:Kunjungan Paus Fransiskus dan 'Promosi' Bhinneka Tunggal Ika
China sudah dua kali kalah melawan Jepang dan Saudi, sedangkan Bahrain memetik tiga poin di Australia sebelum dibantai 0-5 di kandang sendiri oleh Jepang dalam pertandingan pada hari yang sama Indonesia menahan seri Australia.
Ketika menumbangkan Australia berkat gol bunuh diri Harry Souter lima hari lalu, Bahrain sebenarnya menjadi tim yang konstan tersudut lawannya itu.
Mereka menciptakan tiga peluang dan menguasai 28 persen distribusi bola. Statistik itu tak berubah saat menjamu Jepang tadi malam.
China bahkan lebih buruk lagi. Mereka menjadi bulan-bulanan Jepang sewaktu digasak 0-7 oleh Samurai Biru, dengan cuma membuat satu peluang dan 22 persen penguasaan bola.
Saat tampil di kandang sendiri melawan Saudi yang kehilangan Mohamed Kanno sejak menit ke-19 karena terkena kartu merah, China juga menjadi tim yang lebih buruk.
BACA JUGA:Peran Kemenkeu dalam Regional Chief Economist dan Financial Advisor
Mereka menyerah 1-2 kepada Saudi yang ditahan seri 1-1 oleh Garuda lima hari lalu dan bermain dengan sepuluh orang selama 71 menit terakhir pertandingan.
Dengan hasil yang didapatkan Indonesia dari Saudi dan Australia yang merupakan dua tim raksasa Asia serta empat tim Asia berperingkat FIFA tertinggi, pasukan Shin Tae-yong memiliki bekal bagus kala menghadapi Bahrain pada 10 Oktober dan China pada 15 Oktober.
Walaupun Bahrain dan China berperingkat FIFA lebih baik (Bahrain 80 dan China 87), Garuda memiliki alasan lebih kuat untuk menang pada dua dari tiga laga tandang pertamanya itu.
Kemampuan mengimbangi Saudi dan Australia bukan saja menjadi petunjuk untuk meningkatnya performa Garuda, tapi juga sinyal bahwa Garuda terbiasa mengejutkan tim-tim berperingkat lebih baik.
Dengan skuad yang diperkuat sejumlah pemain yang berpengalaman tampil dalam kompetisi top di dunia, dan waktu sebulan untuk lebih menguatkan serta memadukan tim terutama ketajaman di sepertiga terakhir lapangan, Garuda berpeluang besar mendapatkan tiga poin di Bahrain dan China.
BACA JUGA:Menciptakan Pekerjaan Layak untuk Semua
Target Shin Tae-Yong finis empat besar Grup C yang menjadi tiket mencapai babak keempat untuk berebut dua tiket otomatis lain dari zona Asia pun, bukan mustahil lagi. Bahkan lebih dari itu pun bisa. (ant)
Oleh Jafar M Sidik