Tiga spekulasi pertama sudah terbukti benar adanya. Berarti spekulasi itu bukan spekulasi. Itu ternyata keputusan di bawah meja –mejanya dari kaca sehingga bisa dilihat dari atasnya.
Kalau kemarin orang terkaget oleh mundurnya Airlangga, hari ini orang geleng-geleng kepala. Kok bisa: pohon beringin yang begitu rindang tumbang begitu saja.
BACA JUGA:Kabar Gembira Seleksi CASN 2024: Nilai SKD 2023 Bisa Dipakai Lagi, Tapi Apa Kabar Nasib PPPK?
BACA JUGA:Agus Nur Patria Eks Anak Buah Ferdy Sambo Ternyata Bebas Bersyarat Sejak November 2023
Itu jadi humor yang sangat viral. Saya memilihnya sebagai humor politik terbaik tahun ini: sebesar-besar pohon bisa ditumbangkan oleh tukang kayu.
Tukang kayunya pasti sakti. Lebih sakti dari pohon beringin yang berhantu sekali pun.
Maka kesucian sebuah AD/ART partai ikut tumbang.
Spekulasi di bawah kaca pun mengatakan AD/ART Golkar akan diubah di dalam Munaslub minggu depan: ketua dewan pembina bisa dijabat oleh anggota yang masih baru.
Lalu, wewenang ketua dewan pembina diperbesar. Seperti Golkar di zaman Pak Harto.
BACA JUGA:Seorang Pekerja Proyek di Intan Jaya Tewas Ditembak KKB saat Sedang Ambil Air di Sungai
BACA JUGA:Audrey Davis Kembali Diperiksa Sebagai Saksi di Polda Metro Jaya
Bahwa Munaslub begitu terburu-buru Anda sudah tahu: pendaftaran calon kepala daerah harus dilakukan tanggal 27 Agustus.
Tapi dengan Munaslub diselenggarakan 20 Agustus, ketua umum yang baru punya waktu menandatangani berkas pencalonan kepala daerah.
Juga punya waktu untuk menunjuk calon selain yang sudah telanjur dijanjikan ketua umum sebelumnya.
Banyak yang bertanya sambil geleng-geleng kepala: kok bisa?