Gaza Rock

Minggu 07 Jan 2024 - 22:46 WIB
Reporter : Dahlan Iskan

Beriringan dengan itu Israel melakukan gempuran ke Palestina. "Sumbangan mengalir seperti bah," ujar dokter Ben mengenang. 

Saya sendiri lupa apakah waktu itu ikut menyumbang. Tapi rasanya banyak di antara Anda yang mengirim uang ke rekening MER-C saat itu.

"MER-C itu sangat amanah," ujar Mohamad Ba'agil, seorang insinyur teknik sipil yang saya temui kapan itu. Ia lulusan Sekolah Tinggi Teknik di Jakarta. Lalu ambil S-2 teknik sipil di Jerman. Ia sering ke Gaza. Ke Syria. Ke Lebanon. Ke Iran. 

BACA JUGA:Coblos Kapan

BACA JUGA:Natal Pure

Mohamad orang yang ikut me-review desain rumah sakit MER-C di Gaza. "MER-C sangat hemat dalam menggunakan uang donasi," kata Mohamad yang ketika lahir diberi nama Khomeini. "Saya lihat tidak ada petugas MER-C yang tinggal di hotel berbintang. Uang saku mereka juga sangat minim. Jauh dengan lembaga serupa yang lain yang saya tahu," kata Mohamad.

Kepercayaan tersebut membuahkan hasil. Sumbangan terus mengalir. Kontraktor berhasil dibayar. Bahkan juga untuk pekerjaan berikutnya: M&E, finishing, dan peralatan medis. "Akhirnya pinjaman ke konglomerat itu tidak jadi kami lanjutkan," ujar dokter Ben.

"Apakah ada satu pihak atau satu orang yang menyumbang di atas Rp 1 miliar?"

"Tidak ada," ujar dokter Ben. "RS Indonesia di Gaza ini benar-benar dibangun oleh umat Islam Indonesia," katanya.

Kita memang kaum semut. Tapi karena jumlah semutnya ratusan juta bisa mengangkat nama Indonesia di Gaza. (*)

Kategori :

Terkait

Sabtu 09 Nov 2024 - 11:33 WIB

Tawaduk Thinking

Jumat 08 Nov 2024 - 13:39 WIB

Taksi Kemudi

Kamis 07 Nov 2024 - 13:52 WIB

Bismillah Karnaval

Rabu 06 Nov 2024 - 12:39 WIB

Anwar Berkeley

Selasa 05 Nov 2024 - 14:27 WIB

Ari Dian