Sate Presiden

Selasa 30 Jul 2024 - 21:13 WIB
Reporter : Dahlan iskan

Saya baru akan menulis lebih banyak kalau yang 20 hektare itu sudah panen kelak.

Dari Trenggalek ke Ponorogo hanya perlu waktu satu jam. Lewat kaki selatan Gunung Wilis. Naik turun. Berliku. Tapi sepi.

Tentu ada maksud tersembunyi di Ponorogo: makan sate ayam khas di sana. Di resto yang, meski banyak presiden RI pernah ke sana, saya justru belum pernah.

Ada dua kabar yang saya dapat di resto itu: baik dan buruk. Kabar baiknya: sate ayam ini memang enak. Pantas banyak foto presiden ada di dindingnya.

BACA JUGA:PWI Pusat

BACA JUGA:Drama Juga

Kabar buruknya: seseorang curhat di resto itu tentang jeleknya nasib peternak sapi. Banyak peternak yang kembali jadi petani atau pergi merantau.

Misalnya yang di kecamatan Pudak, Ponorogo. Mereka awalnya sangat bergairah. Punya harapan bisa naik ke kelas menengah.

Itu terjadi setelah Covid-19. Bank menawari mereka kredit kepemilikan sapi perah. Satu orang bisa dapat dua ekor. Untuk membayar bunga dan cicilan diambil dari hasil perahan susu.

Lancar. Sesuai harapan. Tidak ada masalah pemasaran. Pabrik susu Nestle selalu membelinya.

Datanglah penyakit mulut dan kuku (PMK). Banyak sapi mati. Yang tidak mati pun tidak lagi produktif. Harus dijual dengan harga bantingan.

Yang tersisa adalah utang di bank. Mereka tidak tahu lagi bagaimana harus mengatasinya. Tidak mungkin lagi cari pinjaman baru di bank. Nama mereka sudah masuk daftar hitam.

Sate ini enak. Tapi pikiran ini tidak enak.

Kategori :

Terkait

Kamis 19 Sep 2024 - 21:19 WIB

Arus Kuat

Rabu 18 Sep 2024 - 21:12 WIB

Pemakan Anjing

Selasa 17 Sep 2024 - 21:46 WIB

Bangsa Keturah

Senin 16 Sep 2024 - 21:58 WIB

Nano Sutiman

Minggu 15 Sep 2024 - 21:11 WIB

Kopi Bahagia