Kelas Menengah

Senin 29 Jul 2024 - 20:47 WIB
Reporter : Dahlan iskan

Bahasan paling hangat di kalangan intelektual sepanjang pekan lalu adalah Muhamad Chatib Basri. Menteri keuangan selama 1,5 tahun di akhir masa jabatan Presiden SBY itu menulis di Kompas.

Intinya: jumlah kelas menengah di Indonesia turun. Terus menurun. Sejak tahun 2019. Sampai tahun lalu.

Itu lampu kuning yang bukan hijau. Negara akan kuat kalau kelas menengahnya terus membesar. Ini justru turun.

Kelas menengah yang dimaksudkan Chatib adalah orang yang pengeluarannya antara Rp 1,9 juta sampai Rp 9,3 juta/bulan.

Dengan patokan garis kemiskinannya adalah yang pengeluarannya Rp 550.000/bulan ke bawah. Yang berada di antara itu adalah mereka yang tergolong rentan miskin. Di atas rentan miskin masih ada calon kelas menengah.

BACA JUGA:Mama Momala

BACA JUGA:260 Disway

Penurunan jumlah kelas menengah tentu mengagetkan. Rupanya inilah jawaban ilmiah mengapa para pengusaha merasakan lesunya pasar. Juga menurunnya daya beli. Sepinya dagangan.

Para pembela pemerintah tentu mudah cari penyebab yang halal: Covid-19. Itu memang betul. Tapi jangan juga sebatas  itu. Penurunan tersebut, tulis Chatib, sudah terjadi sejak tahun 2019: sebelum Covid.

Tahun 2019 jumlah kelas menengah turun dari dari 23 persen menjadi 21 persen. Tahun 2023 turun lagi jadi 17 persen.

Angka penurunan di kelas menengah itu masuk ke kelompok calon kelas menengah. Karena itu jumlah calon kelas menengah naik –meski pun sebagiannya juga turun ke kelompok rentan miskin.

BACA JUGA:Modal Cair

BACA JUGA:PWI Pusat

Alhamdulillah, angka kelompok terbawah tidak meningkat. Penyebabnya jelas: ditopang oleh bansos. Maka Chatib juga mengusulkan adanya 'bansos' untuk kelas rentan miskin dan calon kelas menengah.

Jangan-jangan penurunan itu sebagian akibat jadi korban judi online –maka ada ide mereka juga dapat bansos.

Kategori :

Terkait

Kamis 19 Sep 2024 - 21:19 WIB

Arus Kuat

Rabu 18 Sep 2024 - 21:12 WIB

Pemakan Anjing

Selasa 17 Sep 2024 - 21:46 WIB

Bangsa Keturah

Senin 16 Sep 2024 - 21:58 WIB

Nano Sutiman

Minggu 15 Sep 2024 - 21:11 WIB

Kopi Bahagia