Ksatria Airlangga

Minggu 07 Jul 2024 - 21:37 WIB
Reporter : Erry Frayudi
Editor : Erry Frayudi
Ksatria Airlangga

Saya makan siang dengan Prof Mik kemarin. Di rumah saung saya. Istri lagi masak soto Banjar paling enak. Rombongan pesepeda anak saya juga memilih finis di soto Banjar.

Prof Mik selalu menghargai dialog. "Ciri masyarakat intelektual adalah mengutamakan dialog dalam menyelesaikan perbedaan. Main SK pemecatan adalah ciri main kekuasaan," ujarnya.

Apalagi, katanya, salah satu tujuan Unair adalah melahirkan Ksatria Airlangga. Seperti dalam hymne-nya. "Kini ada Ksatria Airlangga yang dibunuh," ujar Prof Mik.

Prof Budi Santoso pastilah salah satu Ksatria Airlangga yang dimaksud. Kalau tidak, Prof Bus tidak mungkin terpilih sebagai dekan.

BACA JUGA:Pusat Data

BACA JUGA:Terbakar? Dibakar?

Memang Prof Bus –panggilan Prof Budi Santoso– mungkin melampaui kewenangannya. Yakni mengatasnamakan Universitas Airlangga dalam memberikan pendapat menolak dokter asing. Tapi perbedaan pendapat itu mestinya bisa diselesaikan dengan dialog. "Toh tujuannya sama. Demi nama baik Unair," ujar Prof Mik.

Ia melihat dialog Jumat lalu sangat baik. Rektor lebih banyak mendengar. Begitu acara dimulai rektor langsung meminta para guru besar itu bicara. Tanpa ada pidato pengantar dari rektor.

Prof Dikman yang pertama bicara. Lalu semua yang hadir. Tidak ada yang mempersoalkan pokok masalah: dokter asing. Pokok masalah hari itu adalah pemecatan dekan FK Unair. Mereka minta agar Prof Bus dikembalikan ke posisinya.

Rektor juga tidak memancing perdebatan. Tidak mau membuka alasan mengapa memecat Prof Dekan. "Pasti ada alasannya, tapi tidak semua bisa dibuka," begitu kata rektor. Lalu ia mengatakan hasil dialog itu akan dirapatkan di rektorat. Selesai.

Tentu para pendukung Prof Bus menunggu putusan rapat itu. Banyak Ksatria Airlangga yang lagi gundah.

Kategori :

Terkait

Selasa 15 Apr 2025 - 17:48 WIB

Ijazah Penting

Senin 14 Apr 2025 - 16:16 WIB

Krisis Bius

Minggu 13 Apr 2025 - 17:14 WIB

Mbak Titiek

Sabtu 12 Apr 2025 - 15:28 WIB

Nilai Prabowo

Jumat 11 Apr 2025 - 17:35 WIB

Agomo Budoyo