Boyongan IKN

Rabu 26 Jun 2024 - 21:27 WIB
Reporter : Dahlan iskan

BACA JUGA:Anies Ahok

Karena menyangkut uang negara, keputusan pun sulit dibuat. Sebenarnya mudah. Tinggal pakai rumus M+. Atau M++. Bisa juga M+++. Pihak swasta tentu mengusulkan plusnya jangan hanya satu. Harus tiga. Kalau perlu empat.

Misalnya modal plus bunga bank. Atau modal plus bunga bank, plus laba. Atau modal plus bunga, plus laba dan plus resiko.

Dari situ bisa muncul pilihan-pilihan besarnya sewa bulanan per unit. Pilihan bisa banyak tapi siapa yang memilih pilihan itu, itulah yang tidak ada.

Di PUPR tidak ada yang berani memutuskan. Di otorita masih juga sama. Molor terus. Sampai waktunya kian mepet.

Kini tidak mungkin lagi untuk bisa menyelesaikan apartemen pegawai negeri itu sebelum 17 Agustus 2024. Pun belum ada yang berani memulai.

BACA JUGA:Minum Bir

Apa yang ditakutkan?

"Diperiksa KPK atau penegak hukum lainnya," ujar salah satu developer. "Kami juga tidak mau berurusan dengan KPK," tambahnya.

Bayangan saya dulu, upacara kenegaraan di IKN tahun 2024 akan sangat meriah. Diiringi dengan gelar kebudayaan Nusantara yang tidak akan kalah spektakuler dengan penutupan KTT G20 di Bali tempo hari.

Tapi dengan kondisi IKN yang masih di tahap awal saya belum bisa membayangkan seperti apa upacara kenegaraan terakhir di era 10 tahun kepresidenan Jokowi.

Tentu tidak harus dipaksakan gegap gempita. Yang penting sejarah telah mencatat ibukota Indonesia sudah resmi pindah ke IKN.

BACA JUGA:Tambang Saham

Kita kan juga sering boyongan ke rumah baru di saat atap belum sepenuhnya terpasang. Anggap saja ini boyongan rumah.

Kategori :

Terkait

Kamis 21 Nov 2024 - 14:32 WIB

Kokkang Ibunda

Rabu 20 Nov 2024 - 13:53 WIB

Bergodo Kebogiro

Selasa 19 Nov 2024 - 16:12 WIB

Critical Parah

Senin 18 Nov 2024 - 12:43 WIB

Tafsir Iqra

Minggu 17 Nov 2024 - 15:44 WIB

Medali Debat