Hari Bumi Momentum Dorong Sirkular Ekonomi

Senin 22 Apr 2024 - 21:48 WIB
Oleh: Dr. Destika Cahyana

Planet vs plastik

Peringatan Hari Bumi yang telah dilakukan sejak 1970 merupakan upaya manusia modern untuk membuat bumi kembali ceria dan tertawa untuk memberi kehidupan yang lebih baik untuk umat manusia.

Pada Hari Bumi 2024, memang warga dunia mengusung tema ‘Planet vs Plastik’ sebagai bentuk seruan untuk mengakhiri penggunaan plastik dan menjaga kesehatan setiap makhluk hidup di bumi.

Penggunaan plastik secara tidak bertanggung jawab menimbulkan ancaman besar bagi lingkungan hidup, kesehatan manusia, dan perubahan iklim.

Plastik yang menjadi sampah di sungai-sungai menyebabkan arus air tersumbat sehingga menimbulkan banjir yang membahayakan peradaban umat manusia.

Demikian pula ketika plastik terurai menjadi mikroplastik, plastik melepaskan senyawa beracun yang dapat masuk ke tanah dan air serta meracuni bahan pangan yang berbahaya bagi manusia.

Namun, artikel ini berupaya memberi perspektif berbeda terkait plastik. Bukan plastik yang menjadi sumber persoalan, tetapi pengelolaan sampah termasuk plastik yang menjadi problem utama.

Timbulan sampah menjadi problem masyarakat karena paradigma ekonomi linear yang dianut kebanyakan manusia dan industri modern.

Tulisan ini mengajak pada Hari Bumi ini untuk menggeser paradigma ekonomi linear menjadi ekonomi sirkuler.

Dengan demikian penulis mengajak umat manusia untuk menggunakan plastik secara bijak alih-alih memusuhi plastik secara serampangan.

Plastik, bagaimanapun merupakan produk inovatif umat manusia yang membuat sejarah kehidupan manusia berubah. Kehadiran plastik membuat produk pangan menjadi bertahan lama secara awet sejak dari lahan hingga ke konsumen.

Bayangkan jika tidak ada penemuan karung plastik, maka pengangkutan padi, gabah, dan beras dari lahan hingga konsumen masih mengandalkan karung goni dan wadah lain.

Tentu masyarakat masih ingat pengemasan dengan karung goni sangat rentan dengan hama gudang sehingga banyak beras terserang kutu.

Demikian pula pengangkutan pupuk dari pabrik ke lahan masih mengandalkan karung plastik sebagai kemasan yang paling efektif dan efisien. Pempek dari Palembang pun tidak akan pernah dapat dinikmati oleh penduduk Jakarta dengan segar tanpa plastik yang divakum.

Di dunia kesehatan plastik juga masih menjadi bahan baku yang paling handal mulai dari botol infus, alat suntik, hingga kemasan obat.

Memusuhi plastik secara serampangan membuat manusia kehilangan pilihan terbaik bahan baku yang berguna untuk inovasi segala macam produk.

Kategori :

Terkait