MANGGAR, BELITONGEKSPRES.COM - SMAN 1 Manggar menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial (Artificial Intelligence/AI) bagi guru dan siswa pada tanggal 15–16 Desember 2025.
Kegiatan ini berlangsung di ruang multimedia SMAN 1 Manggar dan menghadirkan narasumber nasional, Irfana Steviano, yang merupakan Pengembang Teknologi Pembelajaran pada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital warga sekolah sekaligus memperkuat pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran.
Selama dua hari, peserta mendapatkan pembekalan konseptual dan praktik langsung terkait penggunaan AI dalam pembelajaran serta penerapan koding sebagai sarana pengembangan kemampuan berpikir logis dan matematis peserta didik.
BACA JUGA:SMA Unggul Garuda Hadir di Beltim, Akses Pendidikan Elite Dibuka untuk Putra Daerah
Dalam pemaparannya, Irfana Steviano menjelaskan bahwa AI bukan untuk menggantikan peran guru, melainkan sebagai alat bantu yang dapat meningkatkan efektivitas dan kualitas pembelajaran.
Guru didorong untuk memanfaatkan AI dalam merancang perangkat ajar, menyusun asesmen, memberikan umpan balik pembelajaran, hingga melakukan diferensiasi pembelajaran sesuai kebutuhan peserta didik.
“Dengan pemanfaatan AI yang bijak dan etis, guru dapat lebih fokus pada pendampingan dan penguatan karakter siswa,” ujarnya.
Selain AI, materi koding menjadi salah satu fokus utama pelatihan. Koding diperkenalkan sebagai pendekatan pembelajaran yang mampu melatih kemampuan berpikir komputasional, pemecahan masalah, serta penguatan kemampuan matematis siswa.
BACA JUGA:Bupati Beltim Resmikan SPPG Simpang Pesak, Tekankan Kebersihan dan Kearifan Lokal Dukung Program MBG
Melalui kegiatan praktik sederhana, peserta diajak memahami logika pemrograman yang dapat diintegrasikan ke dalam berbagai mata pelajaran, khususnya Matematika dan Informatika, namun juga relevan untuk pembelajaran lintas disiplin.
Salah satu guru SMAN 1 Manggar, Hariyanto, menyampaikan bahwa pelatihan ini memberikan wawasan baru dan membuka cara pandang guru terhadap pembelajaran berbasis teknologi.
“Pelatihan ini benar-benar membuka mata kami sebagai guru. AI ternyata dapat dimanfaatkan untuk membantu perencanaan pembelajaran, membuat soal yang variatif, hingga menganalisis hasil belajar siswa. Sementara koding melatih siswa berpikir runtut dan logis, yang sangat mendukung pengembangan kemampuan matematis mereka,” ungkapnya.
Hariyanto juga menambahkan bahwa pelatihan ini mendorong guru untuk lebih percaya diri dalam mengintegrasikan teknologi digital ke dalam pembelajaran sehari-hari, tanpa meninggalkan peran pedagogis dan nilai-nilai pendidikan.
BACA JUGA:Sidak Puskesmas Simpang Pesak, Bupati Beltim Tekankan Pengawasan Ketat dan Optimalisasi Fasilitas