Air Besi

Kamis 30 Oct 2025 - 15:58 WIB
Reporter : Dahlan Iskan
Editor : Yudiansyah

BACA JUGA:Cahaya Adharta

Di depan militer Amerika itu Sanae diminta Trump untuk berpidato. Lalu digandengnyi naik podium. Merangkul pundaknyi. Dan Sanae digandeng lagi saat turun dari mimbar.

Sanae Takaichi sesaat setelah diminta Donald Trump pidato di kapal induk Amerika Serikat.--

Terlihat betapa hangat hubungan kedua pemimpin. Di Jepang pula Trump mengumumkan dapat rezeki nomplok: komitmen investasi sampai hampir USD 500 miliar.

Baru belakangan ini saya mengamati secara khusus Sanae Takaichi. Sosoknyi kecil mungil. Wajahnyi sangat Jepang. Rambutnya pendek. Bagian telinga sengaja disibak. "Sebagai simbol agar lebih banyak mendengarkan aspirasi rakyat".

Matanyi sangat hidup. Cendekia. Apalagi kalau Trump sedang mengucapkan kalimat pujian untuknyi. Perhatikan matanyi: bergerak-gerak. Melebar. Menggoda. Kalau saja dia bukan perdana menteri saya akan menyebutnyi gerakan mata itu genit.

Tapi itu bukan genit. Itu bagian dari cara berkomunikasi yang efektif. Dengan gerakan mata seperti itu kehangatan kian terasa. Gerakan mata seperti itu seperti menggantikan kata-kata "oh ya'' sekaligus "arigato'.

Sanae berasal dari kota Nara, sekitar 45 menit naik kereta dari Osaka. Nara adalah tempat Abe ditembak. Itu seperti pertanda-pertanda bahwa Abe ingin mewariskan jabatan perdana menteri ke orang Nara.

Yang jelas Sanae dan Abe satu aliran. Maka Sanae juga akan terlihat sebagai ancaman bagi Tiongkok. Apalagi hubungannyi dengan Trump seperti sedang membara.

Sanae sendiri dipuji Trump karena Jepang telah meningkatkan anggaran pertahanan. Itu berarti Jepang kian banyak belanja senjata ke Amerika.

''Jepang harus kian Mandiri. Termasuk dalam pertahanan," ujar Sanae. Maksudnyi: ancaman dari Tiongkok begitu nyata sehingga Jepang perlu memperkuat pertahanannya.

Rasanya Sanae akan benar-benar menjadi Margaret Thatcher --tokoh yang memang dia idolakan. Thatcher adalah perdana menteri Inggris. Wanita. Tegas. Keras. Sukses.

Maka Sanae juga akan mendapat gelar wanita besi dari Jepang. Besi tidak bisa dilawan dengan api –tapi hanya bisa dikendalikan dengan air. (Dahlan Iskan)

Kategori :

Terkait

Senin 29 Dec 2025 - 22:12 WIB

Kaya Miskin

Minggu 28 Dec 2025 - 21:29 WIB

Silalahi Ande-ande

Sabtu 27 Dec 2025 - 13:23 WIB

Gembala Sudung

Jumat 26 Dec 2025 - 20:17 WIB

Dosa Pertama

Kamis 25 Dec 2025 - 12:10 WIB

Natal Dairi