Pendidikan Gizi Diusulkan Masuk Kurikulum Sekolah, Langkah Strategis Bentuk Generasi Sehat

Sabtu 19 Jul 2025 - 23:53 WIB
Reporter : Erry Frayudi
Editor : Erry Frayudi

BELITONGEKSPRES.COM - Badan Gizi Nasional (BGN) mendorong Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah agar memasukkan pendidikan gizi ke dalam kurikulum sekolah. Usulan ini bukan sekadar formalitas, tapi strategi jangka panjang untuk membentuk generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan kompetitif.

Dewan Pakar Gizi BGN, Ikeu Tanziha, menyampaikan bahwa literasi gizi di lingkungan sekolah menjadi kebutuhan mendesak. “Gizi bukan cuma soal makanan, tapi tentang masa depan. Anak yang paham gizi akan tumbuh sehat, berpikir tajam, dan siap berkontribusi,” ujarnya di Jakarta, Sabtu 19 Juli.

Sekolah, lanjut Ikeu, merupakan ruang ideal untuk menanamkan pemahaman soal nutrisi secara sistematis sejak dini. Lewat kurikulum, siswa dapat mengenali pentingnya pola makan seimbang, memahami peran zat gizi bagi tubuh, serta menyadari dampak negatif dari kebiasaan makan yang tidak sehat.

Lebih dari itu, pendidikan gizi juga membekali siswa dengan keterampilan praktis seperti memasak sehat dan berkebun. Pengetahuan ini tidak hanya bermanfaat di sekolah, tapi langsung bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di rumah, pasar, hingga saat membuat keputusan tentang asupan harian.

BACA JUGA:Kasus Beras Oplosan Kian Marak, Ini Cara Membedakan Beras Premium Asli dan Palsu

BACA JUGA:Pasca Kasasi Ditolak MA, Harta Harvey Moeis & Sandra Dewi Terancam Dilelang

Integrasi pendidikan gizi dalam sistem pendidikan nasional juga diyakini mampu memperkuat kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat dalam membentuk kebiasaan hidup sehat secara kolektif.

BGN menilai, edukasi gizi adalah elemen penting untuk mendukung keberhasilan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Tanpa edukasi menyeluruh, program ini berisiko menjadi pendekatan sepihak tanpa dampak jangka panjang.

Sebagai bagian dari kampanye tersebut, BGN telah aktif memproduksi konten edukatif di berbagai platform digital seperti YouTube, melalui podcast, video di dapur sekolah, pasar, dan ruang keluarga. Tujuannya: menyentuh setiap lapisan masyarakat lewat pendekatan yang relevan dan membumi.

BGN mengajak seluruh pemangku kepentingan pemerintah, sekolah, keluarga, media, hingga komunitas untuk ikut mendukung inisiatif ini demi mewujudkan cita-cita besar: Generasi Emas Indonesia 2045 yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga sehat secara fisik dan mental. (ant)

Kategori :