Kasus Medis Langka di Belitung, RSUD Tegaskan Transfusi Darah Sudah Sesuai SOP

Sabtu 15 Mar 2025 - 21:36 WIB
Reporter : Rheza S
Editor : Yudiansyah

Pertama, prosedur pengambilan sampel darah, pengelolaan sampel, pemberian transfusi darah, serta pemantauan transfusi telah dilakukan sesuai dengan standar prosedur medis.

Selanjutnya, berdasarkan literatur ilmiah, perubahan golongan darah ABO pada pasien dapat disebabkan oleh infeksi. Saat terjadi infeksi, bakteri dapat mengeluarkan enzim ke dalam sirkulasi darah yang mengubah antigen A menjadi antigen B.

"Sehingga saat dilakukan pemeriksaan golongan darah, hasilnya terbaca sebagai golongan darah B," jelas dr Dwi Wirastuti.

BACA JUGA:Baznas Bangka Himpun Rp1,8 Miliar, ASN Jadi Penyumbang Terbesar

Dokter Dwi Wirastuti melanjutkan, dalam kondisi ini, jika infeksi sudah teratasi, maka golongan darah pasien akan kembali ke golongan darah A. Selain itu, ada beberapa kondisi medis yang dapat melemahkan ekspresi antigen ABO, seperti pada penderita thalasemia. 

Perubahan golongan darah seperti ini sangat jarang terjadi. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pasien diketahui menderita hepatitis B stadium terminal. 

Pada kondisi ini, terjadi gangguan pada liver/hati, yang menyebabkan gangguan pembekuan darah serta penurunan jumlah trombosit, sehingga pasien sangat rentan mengalami perdarahan di seluruh tubuh, baik di jaringan maupun di organ-organ berongga.

Memar yang muncul di kulit pasien disebabkan oleh penurunan jumlah trombosit yang sangat signifikan serta gangguan dalam proses pembekuan darah. Pasien telah mendapatkan pengobatan dan perawatan yang optimal sesuai dengan prosedur medis yang berlaku.

BACA JUGA:Kasus Pencemaran Nama Baik, Dokter Spesialis Jantung RSUD Babel Resmi Ditahan

Pemberian transfusi dengan golongan darah yang berbeda dapat memicu reaksi transfusi berat dalam waktu singkat. Kondisi ini berisiko menyebabkan syok dan kematian yang sangat cepat.

Oleh karena itu, Dokter Penanggung Jawab menyarankan agar pasien menjalani pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit rujukan Tipe A yang memiliki ahli darah dan fasilitas medis lebih lengkap, guna memastikan penyebab pasti dari perubahan golongan darah tersebut. 

Namun, rujukan ini hanya dapat dilakukan jika kondisi pasien dalam keadaan stabil. Akan tetapi, pihak keluarga menolak rujukan dan memilih agar pasien tetap mendapatkan perawatan optimal di RSUD Belitung.

"Tindak lanjut selama perawatan pasien meliputi pemberian terapi obat-obatan, pemenuhan nutrisi yang adekuat, pemantauan tanda-tanda vital secara berkala, pemantauan risiko perdarahan, serta menjaga keseimbangan elektrolit," jelasnya.

BACA JUGA:Rotasi Jabatan di Polda Babel, 5 Kapolres dan 3 Pejabat Utama Diganti

"Namun, pada hari Senin tanggal 17 Februari 2025 pukul 07.58 WIB, pasien dinyatakan meninggal dunia," pungkas dr Dwi.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kabupaten Kesehatan Belitung, Sri Agustini, menyampaikan apresiasi kepada awak media yang hadir dalam konferensi pers tersebut.

Kategori :