Danantara Kubur

Rabu 26 Feb 2025 - 13:09 WIB
Reporter : Dahlan Iskan
Editor : Yudiansyah

Danantara tentu harus memeriksa dan bersikap. Aset seperti apa yang bisa diterima. Apakah aset apa adanya seperti yang tercatat di buku BUMN, atau hanya aset yang sudah clean and clear.

Di Perhutani lebih ruwet lagi. Banyak hutan yang masih tercatat sebagai aset Perhutani. Tapi sudah tidak ada hutannya. Sudah banyak yang jadi kota atau desa. Atau jadi tanah bersemak. Termasuk yang di PSN PIK2 itu. Statusnya hutan Perhutani tapi sudah jadi semak belukar. Ketika akhirnya jadi PSN PIK2 ribut: seolah hutan Perhutani yang dijadikan proyek. Statusnya memang masih hutan tapi tidak ada pohonnya.

khotimah.

Setelah mereka menjadi anaknya Danantara tentu gerak menjadi lebih luwes. Termasuk luwes dalam menutup atau menjualnya. Killing softly.

Maka hura-hura menyambut kelahiran bayi Danantara jangan lama-lama. Banyak pekerjaan administrasi yang ruwet yang harus dibereskan.

Saya percaya dengan Danantara akan lebih baik dibanding saat masih BUMN. Jalan untuk bisa tumbuh 7 persen tidak banyak. Apalagi harus 8 persen seperti yang ditargetkan Presiden Prabowo.

Danantara, seperti yang saya sampaikan di video dari Ethiopia kemarin, bisa jadi sepatu baru. Sepatu lari yang andal. Agar kita bisa lari lebih kencang. Jangan sampai dikejar negara seperti Ethiopia.

Tinggal bagaimana menjaga agar sepatunya tidak jebol di saat start.

Jelas, setelah akta kelahiran bayi Danantara ditanda tangani Presiden Prabowo Subianto Senin lalu, belum bisa sekalian dikeluarkan akta kematian BUMN. Prosesnya masih akan rumit dan panjang. Perlu kerja sangat keras. Juga ikhlas. Tidak boleh ada moral hazard dalam proses itu.

Mungkin setahun lagi mayat BUMN baru bisa benar-benar  dikuburkan. Atau dua tahun lagi. Saat itulah memang "doa kubur" baru bisa diucapkan. (Dahlan Iskan)

Kategori :

Terkait

Selasa 04 Mar 2025 - 16:08 WIB

Penyakit Tumbuh

Senin 03 Mar 2025 - 16:11 WIB

Pertamax Oplos

Minggu 02 Mar 2025 - 15:36 WIB

Doa Sritex