Di usia 67 tahun Teguh masih gagah, tegap, dan sangat sehat. Tiap hari ia olahraga. Punya gym sendiri. Fitness. Body building. Dua kali sehari, @ 1,5 jam. Pun di rumah peristirahatannya yang baru.
Saya juga baru tahu malam itu betapa miskin Teguh di masa remaja. Betapa habis-habisan ia bekerja sejak masih kanak-kanak.
Selama ini saya tidak tahu semua pengorbanan itu. Tahu saya hanya ini: enak sekali makan wang bu liao di puncak bukitnya.
Orang luar kini juga hanya tahu Teguh yang sukses. Tapi siapa peduli sakit-sakitnya di perjalanan menuju sukses itu. (Dahlan Iskan)
Kategori :