Pengamat Tekankan Pentingnya Menambah Asupan Asam Folat dalam Program MBG untuk Ibu Hamil

Kamis 09 Jan 2025 - 22:54 WIB
Reporter : Erry Frayudi
Editor : Erry Frayudi

BELITONGEKSPRES.COM - Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah menekankan pentingnya menambah asupan asam folat dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang ditujukan bagi ibu hamil. Dia menggarisbawahi bahwa kebutuhan nutrisi ibu hamil berbeda dari anak-anak, dan perlu diperhatikan untuk mendukung kesehatan mereka dan mencegah stunting sejak dini.

"Makanan yang disediakan untuk ibu hamil harus mengandung protein hewani seperti daging dan telur, serta asam folat yang esensial untuk perkembangan janin," ujarnya di Jakarta pada hari Kamis.

Trubus menjelaskan bahwa asam folat sangat vital untuk perkembangan janin, sedangkan protein hewani berperan dalam meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan bayi.

Meski program ini memiliki tujuan yang baik, Trubus mencatat adanya tantangan dalam pelaksanaan, khususnya terkait sosialisasi dan distribusi makanan. Ia menekankan perlunya edukasi bagi masyarakat di daerah yang rawan stunting, seperti di kampung-kampung dan bantaran sungai.

BACA JUGA:Menteri Pertahanan Minta PTDI Percepat Pengerjaan Alutsista untuk TNI

BACA JUGA:Soal Kasus Hasto Jadi Tersangka, Ahok Pilih Irit Bicara

"Sosialisasi yang efektif sangat dibutuhkan agar ibu hamil di wilayah rentan dapat memanfaatkan program ini secara optimal," katanya.

Program MBG, yang mulai resmi berjalan pada 6 Januari, menyasar berbagai kelompok, termasuk anak-anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

Di Jakarta, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi menginformasikan bahwa ibu hamil akan mulai terlibat dalam program MBG pada 9 Januari 2025.

"Insya Allah, untuk wilayah DKI, program ini akan dimulai pada 9 Januari, termasuk untuk ibu hamil," ujarnya.

Sementara itu, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Dedek Prayudi menjelaskan bahwa makanan bergizi untuk ibu hamil dan balita akan disiapkan oleh posyandu (pos pelayanan terpadu).

"Distribusi makanan dilakukan melalui dua skema: pertama, posyandu akan mengantarkan makanan ke rumah-rumah penerima manfaat, dan kedua, penerima manfaat dapat datang ke posyandu untuk mengambil makanan," jelas Dedek. (ant)

Kategori :