BELITONGEKSPRES.COM - Calon Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, menegaskan komitmennya untuk mendukung inisiatif pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan.
Dalam sebuah konferensi pers di kediamannya di Lembur Pakuan, Subang, pada Selasa, 10 Desember, Dedi mengungkapkan langkah awalnya akan melibatkan pembatasan konversi lahan pertanian produktif menjadi area industri atau pabrik.
Setelah dilantik, Dedi menyebutkan bahwa salah satu prioritas utama adalah memperbaiki sektor pertanian di Jawa Barat.
Ia meyakini bahwa upaya ini sejalan dengan program pemerintah yang bertujuan mencapai swasembada pangan. Dedi juga menekankan pentingnya meningkatkan target produksi pangan di provinsi tersebut.
BACA JUGA:Prabowo Resmi Serahkan DIPA 2025 Sekaligus Perkenalkan Katalog Elektronik 6.0
BACA JUGA:Menkomdigi Dorong Himbara Blokir Rekening Judi Online untuk Tekan Transaksi Ilegal
Untuk mewujudkan visi ini, Dedi berencana memperketat pengawasan terhadap perubahan fungsi lahan pertanian dan memanfaatkan inovasi dalam alat serta teknologi pertanian. Dia berencana berkolaborasi dengan para ahli dari berbagai universitas di Jawa Barat untuk mendukung program-program ini.
“Penggunaan teknologi pengelolaan pangan saat ini masih kurang, begitu juga dengan ketersediaan alat dan mesin pertanian yang memadai. Oleh karena itu, penyediaan alat-alat pertanian dan perbaikan sistem irigasi akan menjadi prioritas untuk meningkatkan ketahanan pangan di daerah ini,” ujar Dedi.
Lebih lanjut, Dedi juga berencana menjalin kerjasama dengan fakultas pertanian dan sekolah menengah kejuruan (SMK) di bidang pertanian untuk memperkuat produksi pangan melalui program penyuluhan dan pengembangan teknologi yang relevan.
Dia ingin melibatkan mahasiswa dan siswa SMK untuk menciptakan inovasi teknologi yang dapat meningkatkan hasil pertanian.
"Kami ingin agar mahasiswa dan siswa berpartisipasi aktif dalam menciptakan teknologi tepat guna yang dapat membantu meningkatkan produksi pangan, serta memberdayakan penyuluh pertanian di tingkat desa," tambahnya.
BACA JUGA:Menko Yusril Soroti Pentingnya Pembaruan UU Tipikor Berdasarkan UNCAC
BACA JUGA:Sidang Korupsi Timah: 16 Terdakwa Sudah Dituntut di Pengadilan
Dedi juga menekankan perlunya pergeseran sistem pertanian dari penggunaan bahan kimia menuju praktik pertanian organik. Ia percaya bahwa agar pendamping desa efektif dalam pembangunan, mereka harus diberi target yang jelas dalam meningkatkan produksi pangan.
Sebagai tambahan, pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo saat ini sedang berfokus pada realisasi program swasembada pangan, dengan target pencapaian pada tahun 2027.