Hendrya Sylpana

Tega! Ayah Diduga Aniaya Anak Balita

Anak balita korban yang menjadi korban penganiayaan ayah kandung--

BELITONGEKSPRES.COM, Seorang anak balita laki-laki berusia 2 tahun di Kecamatan KOBA, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) diduga menjadi korban penganiayaan oleh ayah kandungnya.

Berdasarkan informasi yang beredar, pelaku yang diidentifikasi dengan inisial CA diduga marah pada istrinya dan melampiaskannya pada anak mereka, hingga kejadian tersebut direkam dan tersebar di media sosial.

Dari video berdurasi 10 detik yang beredar di media sosial, terlihat anak tersebut dalam kondisi terbaring sambil menangis, diduga akibat penganiayaan oleh sang ayah (ditekan leher-red). "Ka kira ku main-main hah (kamu kira saaya main-main)," ujar CA (ayah korban-red).

Kasat Reskrim Polres Bangka Tengah, Iptu Imam membenarkan adanya kejadian penganiayaan tersebut. "Iya, tadi malam kita sudah melakukan penangkapan," ungkapnya, Rabu 8 Mei 2024.

BACA JUGA:Dampak Korupsi Timah Babel, Sinyal PHK Besar Diakui Disnaker

BACA JUGA:Kejagung Periksa Saksi untuk Usut RKAB Smelter, Terkait Korupsi Timah Babel

Namun, kronologi kejadian masih belum jelas dan belum ada keterangan lebih lanjut dari pihak kepolisian. Sementara itu, salah satu Lurah di Kecamatan Koba, T, juga membenarkan kejadian tersebut. 

"Kronologinya tidak saya ketahui pasti, namun kasus ini sudah didamaikan oleh pihak Unit PPA Polres Bangka Tengah," ujar Kasat Reskrim Polres Bangka Tengah.

Menurut Teguh, permasalahan ini diduga akibat kesalahpahaman dalam rumah tangga. Kemungkinan lanjutnya, ini adalah permasalahan yang timbul karena kesalahpahaman di dalam rumah tangga. Akan tapi saya belum tahu jelas bagaimana kronologinya," ungkapnya.

Teguh juga menambahkan bahwa pelaku adalah penduduk baru di wilayah mereka dan belum melaporkan diri ke Ketua RT. "Namun, dari asal usulnya, saya tidak memiliki informasi yang jelas," katanya.

Dari keterangan T, kasus ini sudah didamaikan, dan menurut pengakuan pelaku, korban tidak dicekek, hanya mendapat ancaman. "Menurut pengakuan pelaku, korban (anak balita,red) tidak dicekek, dan kami telah mencapai kesepakatan," tutupnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan