Hendrya Sylpana

KADIN Perkirakan Perputaran Uang Selama Libur Lebaran Capai Rp157,3 Triliun

Ilustrasi Tunjangan Hari Raya (THR). Menurut pakar keuangan, dana yang cukup melimpah dari THR sebaiknya tidak hanya dihabiskan secara sia-sia./Antara--

BELITONGEKSPRES.COM, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) memperkirakan bahwa perputaran uang selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2024 akan berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal pertama tahun 2024. Diprediksi bahwa perputaran uang selama libur lebaran dapat mencapai Rp 157,3 triliun.

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang, menyatakan bahwa hal ini berpotensi untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5 persen.

"Dengan perputaran yang cukup besar tersebut dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga," ujar Sarman, dalam keterangannya, dikutip Minggu 31 Maret.

Sarman menjelaskan bahwa usulan tersebut akan tersebar di seluruh pelosok tanah air, terutama di daerah yang menjadi tujuan utama mudik seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Yogyakarta, Banten, dan Jabodetabek, yang diperkirakan mencakup 62 persen dari jumlah penduduk. Sementara sisanya akan menyebar di Sumatera, Kalimantan, Bali/NTB, Sulawesi, NTT, Maluku, dan Papua.

BACA JUGA:Apple Dirumorkan Bakal Merilis iPad Pro pada Awal Mei 2024

BACA JUGA:PLN Siap Layani Pemudik yang Pakai Kendaraan Listrik, Siagakan 1.124 SPKLU di Jawa Hingga Papua

Selain itu, perputaran uang tersebut juga diharapkan akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di masing-masing daerah tujuan mudik, yang berasal dari pajak hotel, restoran, kafe, retribusi masuk destinasi wisata, dan lain-lain selama musim libur Idul Fitri ini.

Sarman juga berharap bahwa Pemerintah Daerah dapat membantu kelancaran arus mudik dan memastikan para pengusaha di daerah tujuan tidak menaikkan harga secara berlebihan, sehingga tidak membuat para pemudik enggan untuk melakukan pembelanjaan.

Seperti tarif masuk ke lokasi wisata, tarif hotel/penginapan, harga makanan/minuman, dan harga makanan khas daerah atau oleh-oleh, diharapkan juga tidak mengalami kenaikan yang memberatkan konsumen. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk menjaga stabilitas harga dan memastikan bahwa pengalaman liburan bagi pemudik tetap menyenangkan dan terjangkau.

 "Pelaku usaha di daerah tujuan mudik harus dapat menciptakan pelayanan yang berkesan dan menyenangkan sehingga para pemudik tidak ragu membelanjakan uangnya selama liburan," tutupnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan