Anak Gemuk Memang Terlihat Lucu dan Menggemaskan, Namun Ada Risiko Penyakit Mengintai

Anak Gemuk-Obesitas mengancam anak dengan berbagai penyakit-News18--

BELITONGEKSPRES.COM, JAKARTA - Setiap kali orang melihat anak yang gemuk, banyak orang merasa bangga dan menggemaskan. Namun, di balik penampilan yang lucu itu, ada ancaman penyakit yang mengintai.

Wakil Menteri Kesehatan, Prof. Dante Saksono Harbuwono, menegaskan bahwa meskipun anak gemuk terlihat menggemaskan, ada risiko sindrom metabolik yang terkait dengan penyakit jantung koroner, stroke, dan gangguan pembuluh darah.

“Jadi, kalau kita membiarkan anak-anak itu tetap gemuk, maka kita menyimpan tabungan anak tersebut untuk menjadi penyakit jantung dan pembuluh darah di masa yang akan datang,” ucap Prof. Dante diacara “Multi-Stakeholders Dialogue” Peringatan Hari Obesitas Sedunia Tahun 2024 di Jakarta, Selasa 5 Maret 2024.

Profesor Dante menambahkan bahwa akar permasalahan obesitas pada anak biasanya berasal dari lingkungan keluarga. Jika orang tua gemuk, kemungkinan besar anak juga akan mengalami obesitas karena mereka cenderung meniru gaya hidup orang tua mereka. Untuk mengatasi masalah ini, penting bagi keluarga untuk menerapkan gaya hidup sehat.

Kementerian Kesehatan telah mengembangkan panduan gizi seimbang yang dikenal sebagai "Isi Piringku", yang menganjurkan untuk mengonsumsi lebih banyak makanan yang kaya protein daripada karbohidrat dalam setiap porsi makan. Anak-anak membutuhkan asupan protein yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka, bukan hanya mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah besar.

BACA JUGA:Tingkatkan Kesehatan Kulit dengan Konsumsi Makanan Kaya Kolagen, Ini Daftarnya

BACA JUGA:Peneliti Sebut Pasie Gagal Ginjal Punya Risiko Terkena Stroke dan Serangan Jantung

“Karbohidrat tetap penting untuk energi, tetapi kita batasi, kita gunakan untuk mencegah supaya anak-anak tidak gemuk,” imbuh Prof. Dante.

1 dari 5 anak mengalami obesitas.

Menurut Riset Kesehatan Dasar, seperti yang disampaikan oleh Profesor Dante, 1 dari 3 orang dewasa di Indonesia menderita obesitas. Namun, lebih dari itu, 1 dari 5 anak-anak di Indonesia memiliki kelebihan berat badan.

Persentase obesitas terus meningkat dalam satu dekade terakhir, meningkat dari 8% pada tahun 2007 menjadi 21,8% pada tahun 2018.

BACA JUGA:Jangan Insecure! Ini Cara Menghilangkan Lemak Punggung Bagian Bawah yang Membesar

BACA JUGA:Jangan Kahwatir Berat Badan Meningkat, Konsumsi 5 Makan ini Bikin Diet Tetap Aman

Tren ini tidak hanya terjadi di Indonesia tetapi hampir di semua negara berkembang, sebagian disebabkan oleh perubahan pendapatan yang lebih baik.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan